PAHLAWAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK PEMULUNG
- linimedia6
- Dec 8, 2020
- 1 min read

(Keceriaan anak-anak pemulung bersama Monika sumber :dok. Pribadi/Maria Esfera)
Lini Media - Anjuran belajar dari rumah dirasa tidak efektif bagi para anak pemulung di area depo sampah Tambakboyo, Sleman, Yogyakarta. Tanpa fasilitas gagdet, dan dengan tempat yang kurang nyaman mereka berusaha untuk memperoleh pendidikan di tengah pandemi. Beruntung sosok Monika Modhista hadir bak oase di tengah padang pasir, secara sukarela ia datang ke depo sampah untuk mengajari anak-anak pemulung tentang pelajaran sekolah, berhitung, berbahasa inggris hingga bermain dan bernyanyi. Di tengah kesibukannya mengerjakan skripsi, ia masih menyempatkan waktu selama 3 hari dalam seminggu untuk menemui anak-anak pemulung bersama teman-teman sekosnya. Ia ingin anak-anak pemulung itu tidak kehilangan impiannya. "Saya ingin mereka memiliki impian seperti anak pada umumnya, memiliki cita-cita meskipun mereka berasal dari area pemulung, saya berusaha untuk selalu memberi motivasi bahwa mereka adalah anak yang akan berhasil meraih impian di masa mendatang" ungkap gadis perantau dari NTB ini.
Tidak hanya memberi motivasi ia juga rela merogoh kocek pribadinya untuk membeli keperluan alat tulis menulis untuk anak-anak yang sudah Monika anggap sebagai adek kandungnya itu. Beruntung orang tua atau para pemulung menyambut baik dan mendukung kedatangan Monika, "Saya dan anak-anak senang sekali mbak-mbaknya itu baik-baik dan cantik-cantik, saya berterima kasih sudah mau mengajari ilmu buat anak saya, la wong orang tuanya tidak mengenyam pendidikan ya ndak bisa mengajari hehehe, apalagi buat makan aja kami susah, gimana mau menyekolahkan anak-anak ke tempat yang berfasilitas, ya gimana lagi, kahanan." Turut Hartini, salah seorang pemulung terhadap Lini Media.
Monika berhasil membawa tawa-keceriaan anak-anak pemulung dan mengajarkan kepada kita untuk selalu bersyukur dan berbagi. (Ida Setyaningsih)
Comments